Sabtu, 18 Mei 2019

Puisi

Selamat datang dunia nyata
Kini...
Aku mulai hadapi
Dunia nyata yang sesungguhnya
Ternyata kejam
Begitu kejam dari kerasnya batu karang
Banyak pilihan rupanya
Aku merasa ada diantara gulungan ombak
Terhempas badai
Tertiup angin
Ada yang bekerja mencari selembar rupiah
Ada pula yang menimba ilmu tinggi
Ada pula yang mengakhiri hidupnya dipelaminan
Betapa lucunya dunia ini
Meskipun aku merasa bahwa dunia ini sempit
Namun adakalanya juga peluh membasahi kening
Sebab lelah bertaruh nyawa pada terik
Serasa dineraka
Bertarung melawan garangnya kehidupan
Ternyata....
Dunia ini kejam
Bak gulungan ombak menghempas batu karang
Jika aku ingin jujur
Aku seperti seorang bayi yang baru lahir
Baru tahu rasanya menghadapi dunia sesungguhnya seperti apa
Baru tahu rasanya mencari lembar demi lembar rupiah untuk sesuap nasi
Untuk mengganjal perut yang kelaparan
Jika tak mencari lembar rupiah
Dari mana kita bisa mengisi sejengkal perut
Tuntutan hidup harus terus terpenuhi
Sedangkan sang waktu selalu saja mendesak
Tak mudah memang.....
Tapi mau bagaimana lagi?
Tuhan selalu mendengar suara hati umatnya
Setiap doa yang dipanjatkan kepada Nya
Adalah keluh kesah dari hambanya
Siapa yang ingin hidup susah
Tak ada..
Bahkan semua orang ingin bahagia
Mungkin kita hidup di dunia yang sama
Namun takdir kita berbeda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar