Deru Angin
Terdiam aku merenung dikelam sepi
Terombang-ambing dari kebimbangan
Mengusik buih pada dinding ruang kalbu
Disaat yang bersamaan aku meratap pada sang malam
Merintih menyaksikan betapa senyapnya kejenuhanku
Dan deru angin menyelinap samar-samar
menjulang tinggi pada sang penghuni bumi
Dan kini aku kembali merenda sepi
Menuai kembali mimpi yang belum pasti
Terperanjat dari kebisingan yang menuai bui
Mencoba untuk mengelabui sanubari
Namun. apalah dayaku ini
Menggapai bintang aku tak mampu
Menggapai rembulan aku pun tak mampu
Apalagi menggapai mentari aku tak mampu
Ku hanyalah insan biasa
Yang tak luput dari segudang dosa
Yang tak ada apanya dimata sang pencipta
Deru angin membawaku tak menentu
PadaNyalah aku mengadu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar